Saturday, March 12, 2011 Artist of The Week: L' ALPHALPHA
Apakah yang anda pikirkan begitu mendengar kata 'mimpi'? Simpan jawaban anda, biarkan enam pemimpi yang menyebut diri mereka L'alphalpha menjawabnya. Mimpi-mimpi bagi mereka adalah 15 cerita yang saling berhubungan walaupun berbeda tempat dan waktu. Mimpi adalah sesuatu yang begitu sakral, namun indah bagi Herald Reynaldo, Yudhistira Mahendra, Tercitra Winitya, Ildo Reynardian, Byatriasa Ega, dan Purusha Irma.
"When We Awake All Dreams Are Gone". Benarkah begitu? Mungkin yang mereka ingin sampaikan adalah, dengan lahirnya debut album ini maka mereka telah terbangun dari lelapnya tidur penantian setelah sekian lama, dan kini mereka telah siap. Mimpi-mimpi pun telah hilang, karena mereka sudah berhasil mewujudkannya ke dalam debut album ini. Begitulah, dalam album ini L'alphalpha menawarkan warna musik yang cukup berbeda, dan berhasil merubah citra Shoegaze yang gelap dan suram menjadi lebih indah dan berwarna. 15 tracks yang terdiri dari full song, instrumental song, dan dialog antara seorang anak dengan ayahnya, benar-benar mampu membawa kita terbang masuk ke dalam sebuah alam mimpi yang penuh dengan kedamaian, harapan-harapan indah, dan membuat tidak ingin cepat terbangun. Karena saat kita terbangun, segala mimpi itu pun akan sirna.
L'alphalpha membuktikan bahwasannya mereka bisa menyatukan mimpi-mimpi mereka ke dalam musik dan tampilan visual dengan sempurna. Didukung cover dan desain album yang begitu khas, mereka telah berhasil menyampaikan konsep yang ingin disampaikan. Brilian.
Sulit untuk menemukan band dengan konsep yang kuat di saat seperti sekarang ini. Hadirnya L'alphalpha setidaknya cukup melepaskan cekikan di leher penikmat musik dari jahatnya keseragaman. Semoga mimpi-mimpi yang L'alphalpha ciptakan kedepannya dapat menjadi awal yang baik untuk perjalanan mimpi indah mereka di alam industri musik, tanpa harus memejamkan mata. (DAFFA)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Powered by Blogger.
0 comments:
Post a Comment