Tuesday, March 15, 2011 MASIHKAN BAND MAINSTREAM YANG TERBAIK?


          Maret 2011 ini, entah kenapa saya menjadi sedikit rajin untuk bangun pagi. Bangun pagi adalah sebuah ritual yang sangat jarang sekali saya rasakan kecuali ketika ada kuliah pagi. Bangun tidur, ke kamar mandi, menyalakan computer dan tv. Seperti biasa acara pagi televisi selalu dipenuhi oleh berita sensasi para pesohor tanah air ini. Namun entah kenapa pada hari tersebut saya enggan memindahkan channel dari acara infotaiment ketika membahas sebuah band mainstream terlibat kasus narkoba. Sejenak saya berpikir, kenapa, kebanyakan, band mainstream negeri ini selalu saja membuat kasus-kasus bodoh untuk mendongkrak popularitas mereka?
            Acapkali kita semua disuguhi berita kerusuhan di tengah konser sebuah band mainstream yang beraliran melayu. Saya berpikir bagaimana bisa sebuah band yang menyanyikan lagu-lagu cinta ilusi bisa membuat penonton rusuh? Ada apa dengan mereka? Atau tidak berita tentang sebuah band atau salah satu personil dari band pop mainstream kita kedapatan menggunakan barang haram? Padahal band-band pop mainstream di negara ini cukup mendapatkan apresiasi yang baik dari masyarakat dan kadang ditiru oleh mereka. Dari sisi prestasi, tak begitu banyak band-band mainstream di negara kita yang membanggakan. Bermodalkan award local dan sudah disetting oleh media mereka pun sudah senang.
            Hal-hal yang disuguhkan band-band pop mainstream di layar kaca kita ini sangat kontras dengan hal-hal yang disuguhkan band-band sidestream di negara kita. Band-band Sidestream ini terkadang jarang sekali, bahkan hampir tak mendapat apresiasi dari media-media mainstream di Indonesia, namun band-band sidestream tersebut tak menyerah dengan keadaan seperti itu. Mereka masih saja bisa mengharumkan nama Indonesia di kacah musik dunia. Bisa kita ambil contoh Superman Is Dead, band punk asal Bali ini mengharumkan nama Indonesia ketika mereka didaulat tampil di acara Vans Warped Tour. Sebuah acara Cutting-edge terbesar di Amerika Serikat dan mereka tampil bersama band kelas dunia seperti Nofx.
            Apakah fasilitas dan material yang lebih membuat, mayoritas, band-band mainstream kita menjadi lengah dan bertindak bodoh? Ataukan memang orientasi mereka memang dari awalnya menghalalkan segala cara untuk keduniawian mereka? Saatnya kita selektif dalam memilih dan dewasa dalam menyukai sesuatu. (Ekawan)
Digg it StumbleUpon del.icio.us

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.
 
Copyright 2010 JAKARTA STAGE MUSIC
Carbon 12 Blogger template by Blogger Bits. Supported by Bloggermint