Saturday, March 12, 2011 Pasar Induk Musik


Seperti anak kecil yang tengah mecari jati diri. Untuk kesekian kalinya kami kembali bermetamorfosis, Mencari sebuah format yang cocok, dan dapat diterima oleh khalayak luas.Setelah melalui proses panjang, dan waktu yang tidak sebentar hari ini akhirnya media kecil ini bisa sampai ke tangan anda.

Rentetan masalah sempat menderu kami, namun kendala yang datang seolah menjadi cambuk yang perih agar kami terus berkreatifitas, terus melakukan liputan, dan terus mencari jati diri untuk memuaskan hasrat pembaca.Puluhan masukan yang datang kepada kami baik melalui facebook, twitter, ataupun email menjadi suntikan semangat yang sangat berpengaruh didalam proses kreatif kami.

Industri Musik, Kualitas, dan Orisinalitas!
Ketika berbicara musik Indonesia hari ini, dan keseragamannya, memang sangat memprihatinkan. Semua musik lahir dalam genre yang hampir sama, dan industri musik menjadi hal yang lebih lebih penting dibandingkan akan rasa dan pertunjukan orisinalitas yang harusnya menjadi kebanggaan setiap musisi.

Ketika kita membicarakan musisi- musisi non mainstream di angkutan umum, atau bis kota, mungkin tak banyak yang akan bisa kita dapati.

Padahal jika kita mendengarkan koleksi lagu-lagu dari Monkey to Millionare, Adhitia Sofyan, Coffee Regae Stone, atau White Shoes and The Coupless Company mungkin akan muncul pertanyaan singkat dibenak kita, mengapa tidak mereka saja yang menghiasi layar kaca?

Setiap pagi, kita selalu disguhkan dengan berbagai jenis acara musik yang tayang, dengan berbagai presenter denga tingkah yang beragam.

Seharusnya bertumbuh pesatnya industri musik, dapat diikuti dengan kualitas yang mumpuni. Bukan hanya sekedar berbicara modal, dan laba. Namun lebih luas untuk berbicara kualitas dan orisinalitas (El-Aziz)
Digg it StumbleUpon del.icio.us

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.
 
Copyright 2010 JAKARTA STAGE MUSIC
Carbon 12 Blogger template by Blogger Bits. Supported by Bloggermint